Wisata Kota Surabaya dan Tiket Masuk
Santri Nyedot Rokok Kiyai
Kepindahanku
Contoh surat kunjungan ke TRANS TV

Wisata Kota Surabaya Plus Alamat Dan Harga Tiket Masuk
SekolahNoes.com - Dalam rangka menyambut hari libur...More

Santri Nyedot Rokok Kiyai
Humor - Para santri dilarang keras merokok!” begitulah aturan yang berlaku di semua pesantren, termasuk di pesantren...More
Kepindahanku
Aku Shakira Batrisyia, siswi baru kelas 5 SDI Al Mubarok Surabaya. Aku siswi pindahan dari kota Medan, Sumatera Utara...More

Contoh surat kunjungan ke TRANS TV
Setiap lembaga maupun perusahaan pasti mengalami yang namanya kegiatan kunjungan...More
Monday, 18 April 2022
Saturday, 9 April 2022
Prof Rhenald Kasali : Pendidikan Karakter di mulai dari Orang Tua
Dalam sebuah wacana yang di mulai khusus oleh Jawapost memberikan suatu gambaran asli tentang bagaimana sebuah pendidikan karakter begitu penting direncanakan sejak dini. Bagaimana tidak, orang tua yang setiap hari kita temui ternyata menjadi promotor utama dalam tema kali ini.
Prof. Renald Kasali, siapa tak kenal beliau. guru besar bidang Ilmu manajemen di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tersebut merupakan salah satu pemerhati pendidikan di tanah air. Tulisan dan gagasan yang disampaikan sangat kental akan pendidikan di negeri ini. Tak terkecuali pendidikan karakter.
Prof Rhenald sangat tertarik pada cerita dosen Unair yang tersebar di beberasa sosial media. Beliau merekam momen yang dia catat saat menerima seorang siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) yang mencari alamat. Dari Jogja, anak SLB itu ditugaskan gurunya mencari alamat di Surabaya. Itulah penentuan kelulusannya. Dosen tadi merekam momen itu yang menyebabkan kebahagiaan si siswa. Sewaktu didalami, pak dosen mencatat, anak itu tak boleh diantar, tak boleh pakai taksi atau becak. Harus cari sendiri walau boleh bertanya. Ya, seorang diri.
Terdapat tiga orang hebat di balik kejadian tersebut. Pertama adalah gurunya yang punya ide dan berani ambil risiko. Bayangkan, ini siswa SLB dan kalau dia hilang, habislah karir pak/bu guru itu. Apalagi kalau dia anak pejabat atau orang berduit. Kata orang Jakarta, ’’bisa mampus’’. Saya sendiri yang menugaskan mahasiswa satu orang satu negara pernah mengalami hal tersebut.
Kedua, orang tua yang rela melepas anaknya belajar dari alam. Ya, belajar itu berarti menghadapi realitas, bertemu dengan aneka kesulitan, mengambil keputusan, dan berhitung soal hidup, bukan matematika imajiner. Belajar itu bukan cuma memindahkan isi buku ke kertas, melainkan menguji kebenaran dan menghadapi aneka ketidakpastian. Orang tua yang berani melepas anak-anaknya dan tidak mengganggu proses alam mengajak anak-anaknya bermain adalah orang tua yang hebat. Memercayai kehebatan anak merupakan awal kehebatan itu sendiri.
Ketiga, tentu saja si anak yang bergairah mengeksplorasi dan ’’membaca’’ alam. Anak-anak yang hebat adalah anak-anak yang berani keluar dari cangkangnya. Keluar dari rahim, dari selimut rasa nyaman, tidak lagi dibedong, digendong, atau dituntun. Berjalan di atas kaki dan memakai otaknya sendiri.
Namun, Bagaimana jika ketiga poin di atas tidak terjadi ? Prof. Rhenald menguraikannya sebagai barikut.
Yang akan terjadi adalah sebuah tragedi. Semakin kaya dan berkuasa, orang tua semakin ’’menguasai’’ anak-anaknya. Pasangan diatur dan dipilih orang tua, jurusan dan mata kuliah, bahkan siapa dosennya, lalu juga di mana bekerja. Ini sungguh sebuah kelas menengah yang sudah kelewatan.
Bahkan, begitu bekerja, kita menemukan sosok-sosok yang, maaf, ’’agak bodoh’’. Katanya lulusan universitas terkenal, IPK tinggi, tetapi sama sekali tidak bisa mengambil keputusan. Dan di antara teman-temannya, mereka dikenal sebagai sosok yang tidak asyik, sulit ’’linkage’’ atau mingle dengan yang lain.
Prof Rhenald membayangkan betapa rumitnya pesta pernikahan anak-anak yang orang tuanya seperti itu. Tanpa disadari, mereka membuat otak anak-anaknya kosong, terbelenggu, tak terlatih. Semua itu adalah otak orang tua, bukan otak anaknya.
Mantan wakil menteri PU Hermanto Dardak, sering mengajak anaknya ‘Emil’ ke luar negeri jika ada undangan seminar. Sesampai di kota, Emil ditugaskan jalan-jalan sendiri mengenal kota. Emil pernah menulis melalui WhatsApp yang di tujukan langsung pada Prof. Rhenal , ’’Saya beruntung punya orang tua yang kuat jantung dan beri kesempatan untuk membangun masa depan yang saya mampu jalani, meski berisiko.’’ Anda tahu, bupati muda ini meraih gelar doktor dari Jepang pada usia 22 tahun.
Perjalanan hari ini akan membentuk anak-anak kita pada hari esok. Penulis harap orang tua kelas menengah siap berubah. Janganlah khawatir berlebihan. Berikanlah kepercayaan dan tantangan agar mereka sukses seperti Anda. Sebab, rumput sekalipun, kalau tak tembus matahari, akan berubah menjadi tanah yang gundul.
Referensi :
http://www.jawapos.com/read/2016/07/05/37894/kalau-mau-anak-hebat-orang-tua-harus-berubah/
Wednesday, 6 April 2022
Belajar Terbiasa dengan Masa Depan
Kala itu aku sedang kondangan. Jika belum tahu, kondangan itu menghadiri teman Yang sedang melaksanakan resepsi pernikahan. Aku dan satu temanku sepakat datang pukul 23.00 WIB.
Saturday, 11 December 2021
SDI Al Mubarok Adakan Gelar Karya Sekaligus Launching Sekolah Berbasis Pesantren
Sunday, 15 August 2021
Pentingnya Pengawasan Bantuan Pemerintah
Adanya gelombang pandemi Covid-19 ini membuat beberapa sektor harus tetap berjalan meskipun tertatih-tatih. Salah satunya yakni sektor pendidikan. Berbagai upaya dilakukan pemerintah agar semua kendala dapat teratasi.
Salah satunya yakni bantuan kuota internet dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Bantuan ini diberikan kepada para murid dari PAUD hingga Mahasiswa. Selain para murid, bantuan kuota internet ini juga diberikan kepada para pengajar. Baik guru maupun dosen.
Selain bantuan kuota internet, pemerintah juga mempunyai program besar yang menunjukkan kepeduliannya terhadap pendidikan. Melalui Program Indonesia Pintar (PIP), Kemendikbud mengupayakan agar terwujudnya Nawacita wajib belajar 12 tahun.
Hal ini tertuang dalam Instruksi Presiden (INPRES) Nomor 7 Tahun 2014 tentang pelaksanakan Program Keluarga Produktif melalui Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS), Program Indonesia Sehat (PIS) dan Program Indonesia Pintar (PIP).
Sesuai dengan tujuannya, sebagaimana dijelaskan dalam Website pip.kemdikbud.go.id, PIP dirancang untuk membantu anak-anak usia sekolah dari keluarga miskin/rentan miskin /prioritas tetap mendapatkan layanan pendidikan sampai tamat pendidikan menengah, baik melalui jalur formal SD sampai SMA/SMK dan jalur non formal paket A smpai paket C dan pendidikan khusus.
Melalui program ini pemerintah berupaya mencegah peserta didik dari kemungkinan putus sekolah dan diharapkan dapat menarik siswa putus sekolah agar kembali melanjutkan pendidikannya. PIP juga diharapkan dapat meringankan biaya personal pendidikan peserta didik, baik biaya langsung maupun tidak langsung.
Dalam hal ini, perlu adanya pengawasan dari berbagai kalangan. Mulai dari pemerintah, sekolah ataupun masyarakat yang akan menerima bantuan tersebut. Sebab dalam keadaan pandemi seperti ini, tidak sedikit masyarakat yang lelah mendampingi belajar anaknya dengan model pembelajaran online.
Di tengah kondisi seperti ini, peran pemerintah sangat dibutuhkan dalam pengawasan terkait aliran dana PIP yang diberikan kepada masyarakat. Dana yang semula diamanahkan untuk biaya pendidikan, dalam kondisi seperti ini tidak sedikit masyarakat menyalahgunakan biaya tersebut.
Mengingat kondisi lembaga pendidikan swasta di Indonesia sangat beragam. Dampak penyalahgunaan biaya PIP ini begitu terasa. Terlebih bagi lembaga pendidikan yang sangat membutuhkan asupan anggaran agar tetap bisa menjalankan roda pendidikan.
Kepedulian terhadap pendidikan anak menjadi kunci kesadaran orang tua dalam mengamalkan Nawacita tersebut. Kepedulian terhadap pendidikan anak juga merupakan kunci utama dalam mengatasi permasalahan dalam sektor pendidikan. Sebab dalam keadaan pandemi seperti ini, peran orang tua terhadap anak sangat dibutuhkan. Tidak lain untuk tetap memperjuangkan pengetahuan anak sebagai bekal di masa depan.
Penulis : M. Hasyim Asy'ari (Wali KElas 3 SDI Al Mubarok)
SDI Al Mubarok Selenggarakan LOS Via Daring
Surabaya - Tingginya angka covid-19 di Surabaya, membuat beberapa tempat yang menimbulkan keramaian terpaksa harus dihentikan. Termasuk lembaga pendidikan.
Demi mensukseskan program penurunan angka covid-19, SDI Al Mubarok melaksanakan Layanan Orientasi Siswa (LOS) via Daring mulai tanggal 12-14 Juli 2021.
“Dengan kondisi wilayah Gunung Anyar termasuk dalam zona merah, akhirnya kami melaksanakan LOS via Daring," kata Dwi Heri Murtiningsih, Kepala SDI Al Mubarok.
Dirinya menerangkan, meskipun kemarin sempat ada lampu hijau bahwa tahun ajaran baru boleh mendatangkan siswa ke sekolah, akan tetapi belakangan ini kasus covid-19 kembali meningkat. Oleh karena itu pemerintah melalui dinas pendidikan menunda rencana tersebut.
"Walaupun LOS dilaksanakan via daring, Alhamdulillah para siswa yang mengikuti begitu antusias. Selain ada pemaparan tentang program dan lingkungan sekolah, kami juga menampilkan dongeng edukasi tentang corona," urai Dwi Heri Murtiningsih.
Menurut Kepala SDI Al Mubarok yang akrab disapa Dwi ini, dalam dongeng animasi tersebut, mengingatkan bahwa pentingnya makan makanan bergizi. Karena dari makanan yang bergizi itu, kita mendapatkan suplai imun yang kuat.
"Selain itu, selama pandemi, para siswa juga ditekankan agar tidak meninggalkan budaya 4S. Sapa, Salam, senyum, salim. Ingat, salim ini ketika corona sudah tidak ada lho yaa”, ucap Dwi.
Dirinya menegaskan bahwa sementara, karena masih kondisi pandemi, salimnya dengan tangan bersedekap di dada. (muz)
Awali Tahun Baru Hijriyah dengan Doa Bersama
Surabaya - SDI Al Mubarok Gunung Anyar, Surabaya, mengadakan doa bersama dalam memperingati Tahun Baru Hijriyah 1443. Senin pagi, 10 Agustus 2021 sebanyak 83 siswa masuk di ruang online google meet yang disediakan ustaz ustazah.
Peringatan yang dilaksanakan setiap tahun ini sedikit berbeda. Biasa ustaz ustazah SDI Al Mubarok bersama para siswa memakan bubur (bubur suro. Red) untuk merayakan tahun baru Islam ini.
"karena sekarang masih dalam kondisi pandemi, jadi lebih baik kita potong tumpeng dan doa bersama," ulas Dzarkasi, penasehat kepala sekolah SDI Al Mubarok. Selain berdoa akhir dan awal tahun, kita juga berdoa agar korona ini segera diangkat oleh Allah SWT. Imbuhnya.
Tidak hanya berdoa bersama, para siswa juga diwajibkan untuk mengikuti lomba sholawat yang diadakan oleh sekolah. Nurul Hidayat, guru agama yang sekaligus koordinator lomba juga mengingatkan terkait lomba tersebut usai berdoa bersama via google meet.
"Meskipun dalam kondisi pandemi, kita tetap mengadakan lomba untuk anak-anak via online," kata Nurul Hidayat. Lomba ini dibagi menjadi dua, kelas satu sampai tiga dan kelas empat sampai enam. Dalam perlombaan ini, siswa harus membuat bendera yang bertuliskan '1 Muharrom' sebagai atribut wajib, pungkasnya.
BERSUA KEMBALI
Oleh : Iffah Agustin Kusumaningtyas, S.Hum
(Wali Kelas II SDI Al Mubarok)
Tiba saatnya kita akan bersua kembali
Tiba saatnya kita akan belajar bersama lagi
Tiba saatnya aku akan melihat kalian semakin tinggi
Tiba saatnya aku tak bersama kalian nanti
Nanti ketika pandemic ini berlalu
Nanti aku akan melihat kalian tak seperti yang dulu
Nanti kalian yang tak lagi unyu
Nanti kalian yang tak lagi lugu
Saat itu tiba kalian sudah pandai membaca
Saat itu tiba kalian mulai beranjak dewasa
Saat itu tiba kalian semakin kreatif
Saat itu tiba kalian semakin inovatif
Satu pertanyaan yang terbesit
Kapan?
Apakah saat para dedengkot mendapat wangsit?
Atau menunggu dedengkot memberi wejangan?
Aaah sudahlah..
Biarkan Tuhan yang mengaturnya
Mengatur pertemuan kita yang indah
Mengatur kapan kita kan bersua
Kepindahanku
Aku Shakira Batrisyia, siswi baru kelas 5 SDI Al Mubarok Surabaya. Aku siswi pindahan dari kota Medan, Sumatera Utara. Serunya belajar tatap muka selama lima bulan lalu, diawal Januari 2020, ditambah sekolah daring yang sudah berjalan lima bulan ini di Surabaya adalah sesuatu yang tidak akan pernah aku lupakan seumur hidupku. Dikarenakan kondisi saat ini ada pandemi virus Covid-19.
Otomatis pembelajarannya melalui smartphone atau HP. Awalnya aneh, karena semua aktifitas kegiatan dan tugas sekolah dilaporkan melalui foto-foto, kemudin dikirim melalui aplikasi Whatsapp. Tetapi makin lama kondisi ini terasa asyik dan menyenangkan. Karena belajar online membuatku lebih mandiri untuk mencari materi tambahan dari pelajaran di sekolah sambil bermain HP untuk mengurangi kebosanan.
Tapi tentu saja tetap kurang maksimal bila tidak ada tatap muka dan berjumpa dengan teman-teman. Keseruan bermain dan belajar secara langsung dengan teman-teman berbeda rasanya dengan komunikasi melalui daring atau video call. Aku memang kelahiran Surabaya. Tapi sejak aku berumur tiga tahun, aku ikut orangtuaku bekerja di kota Medan selama tujuh tahun. Diakhir tahun 2019, papaku pindah kerja ke Surabaya.
Tentu saja mamaku sibuk mengurus kepindahan sekolahku ke Surabaya. Singkat cerita, diterimalah aku di sekolah ini saat aku duduk di bangku kelas 4 semester dua. Ada hal menarik dan baru buatku. Yaitu berkomunikasi dengan bahasa jawa. Karena sejak kecil, sehari-hari dirumah aku memakai bahasa Indonesia saja. Sedangkan di lingkungan sekitar rumah dan sekolah, semua teman-temanku memakai bahasa campuran. Bahasa Indonesia dan Jawa. Memang tidak mudah untuk beradaptasi.
Tetapi aku berusaha dan terus berusaha belajar bahasa Jawa. Meskipun sampai sekarang aku belum begitu lancar berbahasa Jawa. Bersekolah di SDI Al Mubarok pastinya menyenangkan buatku. Lingkungan baru, guru-guru baru, teman-teman baru dan sistem pembelajaran baru di tahun ajaran ini. Saat membuat prakarya pun jadi hal menarik buatku. karena tidaklah mudah mengerjakannya. Aku dibantu dan didampingi mamaku, agar prakarya bisa tercipta dengan rapi. Sebelumnya aku sibuk mempersiapkan segala bahan-bahan prakaryanya.
Bahan-bahan yang kubeli ini adalah bahan-bahan yang tidak ada dirumah, seperti kain flanel dan lem tembak untuk prakarya yang membutuhkan bahan-bahan itu. Sedangkan kertas origami dan kertas karton ada stok di rumah. Saat membuat prakarya yang terlihat mudah ternyata pengerjaannya membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Bahkan sampai larut malam aku menyelesaikannya dibantu mamaku. Terkadang papaku pun ikut andil.
Dalam penyampaian materi pelajaran sekolah melalui aplikasi zoom adalah sesuatu kesempatan yang tidak pernah kulewatkan. Karena rasa rinduku dengan sekolah, teman-teman serta bapak dan ibu guru bisa terobati. meski memang tidak bisa maksimal seperti saat pembelajaran tatap muka. Minggu lalu pun saat ada imunisasi HPV (human papillomavirus), aku sudah merasa senang,
Padahal hanya dengan datang dan melihat sekolah. Kerinduan terobati lagi, pikiranku teringat masa saat-saat pembelajaran normal. Padahal sebelum ada pandemi covid-19, masuk sekolah adalah suatu hal biasa dan aktifitas rutin yang memang wajib kami jalani sebagai siswa-siswi sekolah.
Semoga pandemi covid-19 segera hilang dari Surabaya, bahkan dari muka bumi Indonesia serta seluruh dunia. Kami semua rindu dengan segala kegiatan-kegiatan sekolah. Belajar bersama. Olahraga bersama. Pramuka bersama kakak-kakak pembina serta ekstrakurikuler Teater. Meski begitu, pandemi covis-19 bukanlah halangan untuk tetap belajar, kreatif dan berkarya. Justru sebaliknya. Aku jadi semangat untuk berinovasi dan memotivasi diri menemukan cara bagaimana belajar nyaman saat kondisi apapun untuk terus maju.
Hidup Baru Budaya Baru
Oleh : Iffah Agustin Kusumaningtyas, S.Hum
(Wali Kelas II SDI Al Mubarok)
Hari
ini dan entah sampai kapan
Kita
hidup dalam pandemi
Banyak
korban berjatuhan
Setiap
hari
Hari
ini dan entah sampai kapan
Yang
bisa kita lakukan adalah
Menjaga kebersihan
Diri dan keluarga kita
Hari ini dan mungkin seterusnya
Kebiasaan mencuci tangan
Memakai
masker, menjaga jarak
Akan
menjadi budaya
Hari
ini dan mungkin seterusnya
Kebersihan
akan menjadi hal nomor satu
Bagi
kita semua
Untuk
bisa tetap bertahan hidup
Sujud
dan tengadah tangan
Mengiringi
budaya hidup bersih
Yang
dapat kita lakukan
Di masa pandemi ini
Ya Tuhan...
Kami ini hamba yang lalai
Kami lalai jika kebersihan adalah
Perintah
Mu
Kami
lalai jika kebersihan adalah
Cerminan keimanan kami padaMu
Hingga Kau turunkan pandemi pada kami
Sebagai teguran
Ampuni kami Tuhan ...
SDI Al Mubarok Gelar Raker Di Trawas
Dalam rangka mengembangkan pembelajaran tahun ajaran 2021-2022, SDI Al Mubarok Gunung Anyar Surabaya, mengadakan Rapat Kerja (Raker) selama dua hari di Villa H Soemardi Trawas Mojokerto. Rabu 24 Juni 2021, seluruh jajaran pendidik dan tenaga kependidikan berangkat bersama menggunakan elf menuju lokasi Raker pukul 06.00 WIB.
"Dalam Raker ini, setiap guru membawa permasalahan masing-masing," kata kepala Sekolah SDI Al Mubarok, Dwi Heri Murtiningsih. Selain itu, lanjutnya, setiap guru yang terbagi antara guru kelas kecil (kelas 1-3, Red), guru kelas besar (kelas 4-6, Red), guru mata pelajaran dan tenaga Administrasi mempresentasikan program yang akan dilaksanakan untuk tahun ajaran 2021-2022.
Di tahun ajaran depan, SDI Al Mubarok akan menambah program untuk siswa. Yakni tahfiz, Olimpiade Matematika dan Baca Tulis Quran (BTQ). Sedangkan yang sudah berjalan sejak pertengahan tahun ajaran 2020-2021 yaitu angklung dan sholawat Al banjary. Untuk ekstrakurikuler, berjalan seperti biasanya. Antara lain: ekstrakurikuler pramuka, teater, qiroah, seni lukis dan karate.
Selain membahas program yang akan di laksanakan di tahun ajaran depan, para pendidik dan tenaga kependidikan tetap melaksanakan kegiatan keagamaannya. Yakni istighotsah, khotmil quran, pembacaan yasin tahlil dan sholat malam (sholat tahajud, hajat, tasbih dan witir).
Di akhir Raker, Dwi Heri Murtiningsih juga memberikan penghargaan kepada guru prestasi SDI Al Mubarok tahun ajaran 2020-2021. Pada tahun ini, guru prestasi diberikan kepada guru kelas 3, M. Hasyim Asy'ari dan guru kelas 5, Novia Variawati.

Sebelum menentukan guru prestasi, kepala sekolah yang baru menjabat satu tahun ajaran ini menyebarkan form dan study kasus yang wajib diisi oleh semua guru. Yang mana form dan study kasus tersebut menjadi salah satu aspek penilaiannya.
"Tarima kasih kepada Ibu Dwi Heri Murtiningsih selaku kepala sekolah dan seluruh bapak ibu guru SDI Al Mubarok," ucap M. Hasyim asy'ari, salah satu peraih guru prestasi tahun ajaran 2020-2021.
Semoga, tambah Hasyim, dengan adanya reword seperti ini, mampu meningkatkan semangat dan kualitas kinerja bapak ibu guru SDI Al Mubarok. Sehingga dapat menjadikan lembaga ini lebih baik, lebih maju dan lebih berkembang. Pungkasnya.
RINDU
Oleh : Iffah Agustin Kusumaningtyas, S.Hum
(Wali Kelas II SDI Al Mubarok)
Kala itu belajar terasa senang
Kala itu belajar terasa tenang
Kala itu tak ada jarak
diantara kita
Kala itu tak ada tabir
diantara kita
Melihat kalian belajar terasa
adem di hati
Melihat kalian bermain berlari
lari terasa riang di hati
Mendampingimu belajar ada
kepuasan batin tersendiri
Membersamaimu dalam setiap
kegiatan ada kebahagiaan yang tak dapat dipungkiri
Semua berlalu begitu saja
Sebelum akhirnya “dia” datang
Membuat keadaan
berubah
Mendadak ku merasa hilang
Hilang dari kebersamaan
Hilang dari canda tawa
Hilang dari keceriaan
Hilang dari semua
Semua hanya tinggal
kenangan
Kenangan yang indah dalam
sanubari
Kenangan yang entah kapan
akan terulang lagi
Kenangan yang menumbuhkan
kerinduan
Allah.. Kami rindu masa itu
Masa dimana kami bisa belajar
tanpa ada jarak
Masa dimana kami bisa bercanda gurau
Masa dimana kami bisa melihat mereka bermain tanpa ada batas
Friday, 4 June 2021
SD Islam Al Mubarok Sekolah Pemimpin yang Berakhlak dan Berprestasi
Sunday, 25 April 2021
Pembaruan Aplikasi DAPODIK 2021.e
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Dengan hormat kami sampaikan bahwa dalam rangka pemutakhiran data pokok pendidikan (Dapodik), Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan dasar dan Pendidikan Menengah telah melakukan pemutakhiran aplikasi dapodik versi 2021.e pada versi ini terdapat beberapa pembaruan dan perbaikan aplikasi. Pembaruan dan perbaikan aplikasi dilakukan untuk menunjang pendataan yang lebih baik.
Berikut tautan berita resminya https://dapo.kemdikbud.go.id/berita/rilis-pembaruan-aplikasi-dapodik-versi-2021-e
Terima Kasih
Salam Satu Data Pendidikan Indonesia
Admin Dapodik