Tuesday, 18 February 2020

Masuk Ke Pondok Putri

1 komentar
SekolahNdoes - Subuh waktu itu terasa dingin yang berbeda dari biasanya. Jika di rumah, rasa dingin bersumber dari kipas angin yang menempel di dinding kamar. Namun saat itu, rasa dingin yang menusuk tulang adalah dari cuaca pegunungan.

Setelah mendengar iqomah Shubuh, bergegas saya bangun dan menuju ke kamar mandi. Membuang barang najis dan kembali mensucikan diri. Terlihat ada satu orang sedang Sholat Shubuh. Tanpa berpikir lama, saya langsung menyentuh lirih pundaknya. Itu merupakan isyarat bahwa saya menjadi makmum Sholat Shubuh orang tersebut.

Satu rokaat, dua rokaat. Akhirnya kewajiban saya sebagai muslim untuk sholat sudah saya lakukan. Saat itu, pilihannya ada dua. Tidur lagi atau jalan-jalan. Dengan sedikit pertimbangan, saya memutuskan untuk jalan-jalan.

Saat itu saya tidak tahu arah. Mana timur, mana barat, mana selatan, saya tidak tahu. Begitu keluar gerbang, spontan saya berjalan ke arah pondok pesantren terkemuka di area pegunungan tersebut. Meskipun jaraknya 2 km, tetapi saya tetap ingin mengunjungi pondok pesantren tersebut.


Saya berjalan tidak sendirian. Saya ditemani sama tiga guru saya. Namun ditengan perjalanan, dua guru saya memutuskan untuk kembali ke kamar. Dari nafasnya, memang beliau mengindikasikan kelelahan. Tetapi saya bersama satu guru saya yang usia 54 tahun terus melanjutkan perjalanan sepanjang 1 km dengan medan menanjak.

Setelah sampai di area pondok pesantren, kami hanya terdiam sembari mendnegarkan pengajian kiyai dari dalam masjid. Setelah berdiri sebentar, akhirnya kami memutuskan untuk istirahat di warung kopi terdekat.

Melihat jarum jam pukul 07.30 WIB guru saya mengajak kembali. Bagaikan murid yang bertemu gurunya! Waktu saya mau meninggalkan area pesantren, Kepala sekolah saya waktu TK tiba-tiba menyusul dan beliau memang ingin mengunjungi pesantren ini.

Akan tetapi, beliau menggunakan mobil. Saya pun kembali ke area pesantren. Tidak lama kemudian, satu rombongan ternyata menyusul ke sini. Akhirnya saya tidak jadi kembali. Hingga, bersama robongan, kami semua keliling do pondok putri.

Waaawwww. Pondok putri... Hehehehehe

Langsung tidak bisa nulis saya kalau sudah membahas pondok putri. Langsung saja. Foto yang saya pajang adalah foto di Pondok putri.

1 komentar:

Post a Comment