![]() |
M. Qolbir Rohman |
Realita yang terjadi di Lapangan hampir semua peserta didik di sekolah merasa mengantuk, capek dan lapar ketika pada jam terakhir. Padahal pada jam tersebut masih ada mata pelajaran yang harus dipelajari dan dikuasai.banyak siswa – siswi yang mengeluh untuk segera diakhiri KBM nya
Semestinya pada jam terakhir harus lebih semangat karena jam terakhir selain akan pulang, Namun yang terjadi suasana KBM tidak berjalan dengan efektif. Oleh karena itu dibutuhkan motivasi – motivasi supaya anak tetap semangat. Berdasarkan Permendiknas No. 16 tahun 2007 tentang Kompetensi Guru pada bagian Kompetensi Pedagogik guru dituntut Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual.
Berangkat dari hal di atas penulis ingin memberikan salah satu alternatif dan jalan keluar dengan memberikan semangat dan motivasi. Motivasi itu bisa melalui do’a seperti Hipnoteaching QS. Al – Fatihah yang ditancapkan ke alam bawah sadar supaya peserta didik tidak mengantuk dan tetap semangat pada jam terakhir. Hipnoteaching sebagai solusi untuk menstimulus siswa agar lebih giat belajar.
Menurut Ibnu Hajar (2011:76) Metode Hypnoteaching merupakan gabungan dari lima metode belajar mengajar seperti quantum learning, accelerate learning, power teaching, neuro- linguistic programming (NLP) dan hypnosis. Ibnu Hajar (2011:75) juga menambahkan bahwa metode hypnoteaching bisa diartikan seni berkomunikasi dengan jalan memberikan sugesti agar para peserta didik menjadi lebih cerdas.
Novian Triwidia Jaya (2010:4) menyebutkan bahwa Metode Hypnoteaching memiliki bentuk yakni mengaktifkan inner motivation dan mempersuasi peserta didik. Mempersuasi peserta didik untuk nyaman dan betah dalam belajar serta dengan sugesti yang diberikan guru, peserta didik akan termotivasi untuk terus menikmati belajarnya. Novian juga menambahkan bahwa metode hypnoteaching adalah perpaduan pengajaran yang melibatkan pikiran sadar (Conscious Mind) dan pikiran bawah sadar (Sub Conscious Mind).
Manfaat penerapan hypnoteaching melalui neuro-linguistic programming dalam pembelajaran kimia adalah (1) meningkatkan motivasi belajar siswa, (2) meningkatkan rasa percaya diri siswa, (3) membangun interaksi yang baik antara siswa dan guru, (4) membangun pandangan positif siswa terhadap pembelajaran kimia, (5) meningkatkan kreativitas guru dalam berkomunikasi untuk membangkitkan motivasi belajar siswa, dan (6) meningkatkan keterampilan dan inovasi guru dalam pembelajaran kimia yang variatif.
Penerapan Hipnoteaching QS. Al- Fatihah
Penerapan Hipnoteaching QS. Al- Fatihah dalam membangkitkan motivasi belajar peserta didik sebagai berikut :
A. Guru memberikan instruksi
1) Duduk di kursi dengan santai, 2) tutup mata secara perlahan dan katakana pada diri anda anggota dan pikiran rileks dan masuk alpha, 3) tarik nafas panjang secara perlahan, 4) pusatkan perhatian anda pada tangan anda rasakan sensasi disana sambil saya bacakan QS. Al-fatihah ayat 1 – 7, 5) dari tangan lanjutkan ke kaki seperti perhatian sebelumnya, 6) pusatkan perhatian pada leher anda dan rasakan sensasi yang anda rasakan, 7) rasakan bagian tubuh anda melepaskan seluruh ketegangan dan berada dalam kondisi rileks, 8) bayangkan anda berada pada suatu tempat yang sangat nyaman, 9) Tentukan tempatnya dan rasakan seolah – olah berada di tempat tersebut, 10) lakukan itu berkali – kali selama 15 – 20 menit, setelah itu buka mata anda secara perlahan – lahan dan mulailah belajar ( Ichsan Solihudin : 2010, 105-107)
B. Siswa
Siswa – siswi mendengarkan instruksi guru dan melaksanakannya hingga ada instruksi untuk sadar dan membuka kedua matanya.
Dampak Yang Dihasilkan
Setelah penerapannya yan didapatkan; (1) motivasi belajar siswa sangat meningkat hal ini ditunjukkan dengan banyak siswa yang kurang aktif jadi lebih aktif dimulai dari saat KBM dimulai baik pada saat diskusi hingga jam pelajaran berakhir. (2) rasa percaya diri siswa muncul hal ini ditunjukkan dengan banyaknya peserta didik yang bertanya baik pada saat diskusi maupun bertanya kepada gurunya.
(3) terjalinnya interaksi yang sangat kuat dan adanya hubungan bathin antara peserta didik dan guru hal ini ditunjukkan di luar sekolah mereka menyapa dengan santun gurunya dan tidak jarang mereka menggunakan media sosial untuk berkomunikasi serta bertanya tentang materi yang sudah dipelajari tadi pagi yang sudah diajarkan. (4) peserta didik semakin kreatif dan ide – ide yang dikeluarkan brilian dan tidak punya rasa keberatan dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh bapak/ibu guru.
Hal ini menunjukkan bahwa Hipnoteaching QS. Al – Fatihah memiliki dampak yang sangat signifikan hal ini sesuai dengan QS. Al-Isra’ ayat 82
Artinya : Dan kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.
Makna dari ayat di atas salah satunya bahwa Al – Quran sebagai salah satu obat penawar bersifat umum, meliputi obat penawar seperti kerisauan hati dan pikiran, dari segala perkara syubhat, berbagai pemikiran yang merusak yang mengarahkan kejahatan dan berbagai tendensi yang salah. Di samping itu al Quran juga bisa menjadi alternatif obat jasmani dari berbagai segala penyakit, meskipun tata cara yang dipakai dengan cara yang tak lazim yang spesifik melalui terapi spiritual yang bisa berdampak pada orang-orang yang beriman karena pengaruh Hipno/ sugesti yang diakibatkan oleh keyakinan mereka ketika menggunakan al-Quran sebagai obat (penawar) bagi penyakit yang diderita olehnya.
Penulis : Muchammad Qolbir Rohman
0 komentar:
Post a Comment